SOLOK - Puncak demokrasi (Pemungutan Suara) Pemilu tahun 2024 telah terlaksana dengan baik, aman, damai dan lancar di Kota Solok, Sumatera Barat. Proses penghitungan suara hingga malam ini, Rabu, 14 Februari 2024 masih terus berlangsung.
Menurut Ketua Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), Rafiqul Amin, S.Pd.I, M.Pd, berdasar hasil pengawasan Bawaslu belum ada ditemukan pelanggaran yang fatal. Namun katanya, terdapat KPPS yang melebihi waktu dalam melayani pemilih yang sakit di rumah warga, yang harusnya dilayani pukul 12.00 sampai jam 13.00 WIB.
Baca juga:
Tony Rosyid: Siapa Pasangan Ideal Anies?
|
“Tetapi tadi ada yang lewat dari pukul 13.00 WIB, sehingga menyebabkan penghitungan suara agak lambat dimulai. Alasan KPPS sangat sibuk melayani pemilih di TPS sampai jam 13.00, ” ujarnya.
Berdasarkan keterangan dari pengawas TPS, imbuh Rafiqul, Pemilih yang sakit tersebut telah melapor ke KPPS sebelum pukul 12.00 WIB. Namun Rafiq berasumsi, mungkin dikarenakan masih banyak pemilih yang antri, sehingga sedikit terlambat melayani pemilih yang sedang sakit tersebut.
“Pemungutan suara tersebut tetap sah, hanya saja melebihi waktu, ” tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga menemukan proses penghitungan surat suara tidak sesuai dengan keputusan KPU nomor 66, dimana setelah penghitungan surat suara Presiden dan Wakil Presiden, seharusnya, dilanjutkan dengan penghitungan surat suara DPR RI. Tetapi beberapa KPPS langsung menghitung hasil surat suara DPD.
“ Ada 3 KPPS yg melakukan hal tersebut, 1 di TPS 19 Tanjung Paku dan 2 di TPS 10 Simpang Rumbio, ” ujar Rafiq.
Selain itu, Bawaslu juga menemukan indikasi bahwa terdapat 1 orang pemilih luar Kota Solok, yang memilih di Kota Solok tanpa surat A. pindah memilih, tepatnya di TPS 28 Nan Balimo.
“Namun ini masih perlu kroscek, dan hal ini bisa berpotensi menyebabkan PSU (Pemungutan Suara Ulang) kalau kejadian serupa lebih dari 1 orang, ” ungkapnya.
“ Sampai sekarang belum kita temukan adanya potensi PSU, dan sampai sekarang kita masih monitoring ke TPS-TPS, serta memastikan semuanya harus sesuai ketentuan perundang undangan, ” terang Ketua Bawaslu Kota Solok Rfiqul Amin.
Terkait tidak sesuainya alur penghitungan suara, menurut ketua Bawaslu, tidak menimbulkan dampak yang berarti. Hanya saja, tambahnya, alur penghitungan seharusnya menurut keputusan KPU tersebut, mulai dari surat suara presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan terakhir DPRD Kota.
“Hanya saja beberapa KPPS tidak sesuai alur saja, tidak berurutan, ” tukasnya.
Rafiqul pun berharap, seluruh rangkaian pungut, hitung hingga keluar hasil penghitungan suara pada Pemilu tahun ini berjalan dengan lancar dan tidak ada pelanggaran yang berarti, serta Solok sukses dalam pelaksanaan Pemiul tahun ini. (Amel)